Senin, 10 September 2018 Sekarang jam 05.35 posisi kami bertiga, saya, ayah Zaid, dan Zaid sedang di dalam kereta api menuju statsiun pale...
Pagi yang mengejutkan
Senin, 10 September 2018
Sekarang jam 05.35 posisi kami bertiga, saya, ayah Zaid, dan Zaid sedang di dalam kereta api menuju statsiun paledang bogor. Perjalanan yang menghabiskan waktu 5 jam untuk sampai ke kostan ayah di jalan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Hari ini kami akan menginap di Jakarta selama 5 hari, dan sabtu tanggal 15 September 2018 kami akan bertolak kembali ke Sukabumi. Perjalanan rutin setiap 1 minggu dalam satu bulan menginap di Jakarta.
Jam 4 dini hari bangun. Ini sangat mengagetkan karena khawatir kesiangan. Mulai dari makan, mandi dan siap-siap semua di lakukan dengan cepat, alhamdulillah selesai shalat subuh berjamaah kami langsung pergi ke statsiun Sukabumi untuk menukarkan tiket dan duduk di kursi penumpang KA Pangrango 389 kelas ekonomi nomer 4E dan 4D. Alhamdulillah tidak sampai tertinggal kereta, karena kami sampai 10 menit sebelum kereta berangkat.
Perjalanan di lalui dengan tidurnya Zaid di pangkuan ayahnya.
Waktu pagi seperti ini adalah waktu yang pas untuk mengutarakan penyesalan saya semalam.
Minggu jam 23.59 adalah due date dari NHW diklat pengurus. Saya sudah berusaha untuk tidak mengantuk dan tidur sebelum saya mengumpulkan NHW. Dan benar sajīa, saya bangun jam 4 bukannya cepat untuk mandi dan makan, malah ngumpulin NHW, tapi setidaknya saya sedikit tenang meski sedih 😢😢😢 kenapa harus tidur... kan belom ngumpulin tugas 😢😢😢
Jika seperti waktunya curhat ke suami. Suami malah yang minta maaf karena tidak mengingatkan. Memang sudah saya setorkan hasil review saya terkait talent mapping saya pribadi, tetapi ini belum selesai. Hasil saya masih harus di satukan dengan yang lain, 😢😢 suami taunya saya sudah mengumpulkan.
Terus saya sanggah dong ya, itu bukan yang di kumpulkan tapi hasil diskusi sama-sama dengan yang lain. Tetap jawaban suami hanya maaf. Rada kesel sih... tapi bukan salah dia, ini memang saya yang mungkin tidak kuat dalam niat untuk tidak tidur.
Astagfirullah kesel banget sampai sekarang. Hanya bisa istighfar dan menyandarkan kepala ke bahu suami yang senang menggendong Zaid.
Dari tatapan mata saya suami pasti tahu saya Kesel se kesel-keselnya karena saya telah lalai dalam mengumpulkan tugas. Hanya usapan hangan di kepala yang selalu berhasil lambat laun menenangkan saya dengan diiringi ist
Astagfirullah...
Sekarang jam 05.35 posisi kami bertiga, saya, ayah Zaid, dan Zaid sedang di dalam kereta api menuju statsiun paledang bogor. Perjalanan yang menghabiskan waktu 5 jam untuk sampai ke kostan ayah di jalan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Hari ini kami akan menginap di Jakarta selama 5 hari, dan sabtu tanggal 15 September 2018 kami akan bertolak kembali ke Sukabumi. Perjalanan rutin setiap 1 minggu dalam satu bulan menginap di Jakarta.
Jam 4 dini hari bangun. Ini sangat mengagetkan karena khawatir kesiangan. Mulai dari makan, mandi dan siap-siap semua di lakukan dengan cepat, alhamdulillah selesai shalat subuh berjamaah kami langsung pergi ke statsiun Sukabumi untuk menukarkan tiket dan duduk di kursi penumpang KA Pangrango 389 kelas ekonomi nomer 4E dan 4D. Alhamdulillah tidak sampai tertinggal kereta, karena kami sampai 10 menit sebelum kereta berangkat.
Perjalanan di lalui dengan tidurnya Zaid di pangkuan ayahnya.
Waktu pagi seperti ini adalah waktu yang pas untuk mengutarakan penyesalan saya semalam.
Minggu jam 23.59 adalah due date dari NHW diklat pengurus. Saya sudah berusaha untuk tidak mengantuk dan tidur sebelum saya mengumpulkan NHW. Dan benar sajīa, saya bangun jam 4 bukannya cepat untuk mandi dan makan, malah ngumpulin NHW, tapi setidaknya saya sedikit tenang meski sedih 😢😢😢 kenapa harus tidur... kan belom ngumpulin tugas 😢😢😢
Jika seperti waktunya curhat ke suami. Suami malah yang minta maaf karena tidak mengingatkan. Memang sudah saya setorkan hasil review saya terkait talent mapping saya pribadi, tetapi ini belum selesai. Hasil saya masih harus di satukan dengan yang lain, 😢😢 suami taunya saya sudah mengumpulkan.
Terus saya sanggah dong ya, itu bukan yang di kumpulkan tapi hasil diskusi sama-sama dengan yang lain. Tetap jawaban suami hanya maaf. Rada kesel sih... tapi bukan salah dia, ini memang saya yang mungkin tidak kuat dalam niat untuk tidak tidur.
Astagfirullah kesel banget sampai sekarang. Hanya bisa istighfar dan menyandarkan kepala ke bahu suami yang senang menggendong Zaid.
Dari tatapan mata saya suami pasti tahu saya Kesel se kesel-keselnya karena saya telah lalai dalam mengumpulkan tugas. Hanya usapan hangan di kepala yang selalu berhasil lambat laun menenangkan saya dengan diiringi ist
Astagfirullah...
About author: Fauzi's Family
Istri sekaligus ibu dari 2 orang anak dan keduanya laki-laki yang sangat berharga, memilih untuk menjadi Manager di Fauzi's Family. Aktif di komunitas Ibu Profesional (IP) Regional Sukabumi. Memiliki passion pada bidang boga khususnya membuat pasta, sangat suka menjadi Event Organizer, berbinar pada dunia administrasi dan pengolahan data, serta pada bidang public speaking. Menjadi admin sekaligus co-founder Webzet Course (2021 - sekarang). Menjadi Co-Founder Coding Corner bersama suami yang didirikan pada November 2021
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: