kali ini mengidentifikasi masalah secara mandril, so pasti ini ngerjainnya individu dulu belom berkelompok,,, tapi hasil dari tulisan ini ak...

Materi ke -1 : IDENTIFIKASI MASALAH


kali ini mengidentifikasi masalah secara mandril, so pasti ini ngerjainnya individu dulu belom berkelompok,,, tapi hasil dari tulisan ini akan dibawa untuk ke tahapan berikutnya, yaitu tahapan team work. Baiklah... Kita masuk ke step selanjutnya yaitu, kumpulkan masalah (buat bank masalah).

Masalah ya.... Hhmm...saya kurang suka dengan kata masalah ah .. khusus saya pribadi saya akan panggil si masalah ini dengan nama "sesuatu yang menggangu saya, sesuatu yang membuat saya tidak nyaman, sesuatu yang tidak menyenangkan hati, dan sesuatu yang membuat saya sedih" jadi kalo ada kalimat itu dalam jurnal saya...maka itu adalah masalah... 😁

Baik, sesuatu yang membuat saya tidak nyaman.... bismillah..

Alhamdulillah, di istana saya (di rumah)...saya tidak memiliki sesuatu yang tidak membuat saya tidak nyaman, semuanya sangat menyenangkan dan sangat saya syukuri, Alhamdulillah suami WFH sudah 1 tahun lebih sejak bulan Maret 2020. Semoga selamanya bisa WFH ya Allah sehingga saya bisa maksimal menjadi istri baginya 😁, karena kalo LDR seperti 4 tahun yang lalu, kita cuma ketemu seminggu 2x dan itu weekend, sedangkan weekend itu buat saya kurang menyenangkan 😆😆🤭, mungkin jika suami WFO bisa jadi ranah ini menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan saya.

Alhamdulillah anak-anak juga sehat, full time bersama saya karena saya tidak bekerja di ranah publik. Alhamdulillah saya dan kakak-kakak saya rumahnya deketan, sehingga setiap hari anak-anak suka main ke rumah kakak saya untuk bermain bersama ponakan. Karena mungkin anak sulung dan anak kedua ini pengen maen sama saudaranya juga, maen sama bundanya terus mungkin ada jenuhnya dan bunda ini juga perlu me time meski hanya untuk memasak untuk keluarga.... Tak apa asal sesuai dengan instruksi saja...dan bisa jadi jika saudara tidak mengikuti instruksi saya saat bermain bersama anak saya... Ini akan menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan hati saya. Pastinya pernah ponakan main bersama anak saya dan dia tidak sesuai instruksi dan itu membuat saya jengkel... Alhamdulillah ini bisa teratasi karena tidak sering seperti itu.

Alhamdulillah, saya tinggal bersama mama saya... Mama pengen ikut tinggal di rumah saya, dan setiap hari mama bantu pekerjaan domestik di rumah di ranah per-airan. Mama tipe yang gak mau diem aja... Harus ada sesuatu yang dikerjakan... Nah mama memilih di daerah perairan hanya sebatas, cuci baju dan cuci piring aja dan 1 lagi deh.. sesuatu yang sangat tidak saya sukai.. yaitu setrika. Dan sepertinya jika mama bepergian dalam waktu yang lama (ziarah, biasanya nyampe 10 hari paling lama) saya akan meminta orang lain untuk menyetrika di rumah 😆😆, tapi Alhamdulillah ini tidak menjadi masalah karena mama ada di rumah.

Untuk penghasilan (materi) di rumah untuk saat ini 100% dari Allah melalui jalan suami yang bekerja. Entahlah saya tidak ingin bekerja di ranah publik. Saya tidak suka dengan kerja rutin setiap hari seperti itu 😅. Saya Lebih memilih berwirausaha. Dan ini menjadi salah satu yang kurang mudah ketika saya masih punya batita dan suami bekerja, kasian juga anak di tinggal untuk ke pasar dan produksinya.. kecuali sudah maju dengan adanya Karyawan. Tapi ini akan saya jadikan case yang harus saya pecahkan.

Masalah lingkungan itu seperti biasa buang sampah sembarang, jadi selokannya mampet dan banjir semata kaki untuk beberapa titik jalan jika hujan deras. Tapi untuk saya ingin belum bisa dijadikan sebagai masalah yang akan saya follow up di Bunda Salihah ini.

Masalah di keluarga besar. Sebagai besar Alhamdulillah tidak ada masalah yang berarti keluarga yang paling dekat jaraknya adalah kakak-kakak kandung saya. Dari 4 bersaudara, kakak saya yang no. 2 anak sulungnya belum bekerja, dia punya kemampuan mengendarai motor. Dan saya juga ada motor tapi untuk dijadikan ojol pernyataannya tidak mumpuni, SIM dia tidak punya dan motor saya juga tahun lama... Jadi Harus cari solusi lain nih... Dan ini akan saya jadikan alur case yang akan saya follow up di BunSal batch#1 ini.

Di keluarga besar dari suami... Saya tidak berani ikut Campur Masalah ini, saya mah ikutan sama suami aja we lah... Karena kultur dan kebiasaan di keluarga saya dan keluarga suami ada yang berbeda.. dari pada bahaya mending diem bae lah... Manut ama suami aja.

Kalo di rangkum dari semua curhatan diatas, saya tuangkan ke dalam template ini ya.. dan sudah saya sederhanakan.



Dan mengapa sih 2 masalah itu menjadi masalah buat saya...? Jawabannya karena saya suka jajan, wkwkkw... Saya suka banget beli-beli sesuatu yang saya suka ... selama ini tidak ada batasan dan larangan juga dari pihak suami dengan kesukaan saya terkait jajan ini. Saya juga tidak serta-merta membeli tanpa perhitungan, selalu saya pikirkan terlebih dahulu, sesuatu yang saya suka ini terutama yang harganya mahal... kebermanfaatan seluas apa, sifatnya se-urgent apa, tempat untuk menyimpan (kalo itu barang) tersedia atau tidak, atau kalo itu makanan enak tidak, yang suka siapa aja... Meski ribet saat membeli... Tapi pas prakteknya tidak serumit itu kok... Lebih cepat dan lebih singkat, pasti saya diskusikan terlebih dahulu sebelum beli kepada suami yang hasil akhirnya pasti beli juga... Kalo tidak saat itu, ya next day ketika sudah bisa direalisasikan 😁😁. Tapi sepertinya akan berasa berbeda rasanya jika uang yang dipakai jajan itu adalah uang hasil usaha sendiri. Sehingga mandiri secara finansial ini akan sangat menyenangkan nantinya jika memang bisa terealisasikan.

Kemudian tentang ponakan. Dia adalah 1 diantara 8 ponakan yang lahir dari keluarga besar saya. Dia lulusan SMK jurusan TKJ pernah bekerja selama 7 bulan sebelum di PHK karena perusahaannya melakukan pengurangan karyawan. Orang tua keponakan yang ini (kakak dan kakak iparku) untuk dari segi penghasilan bisa dikatakan cukup tapi terkadang kurang. Nah mungkin dengan ikhtiar anak sulungnya bekerja bisa menjadi salah satu pencukup keluarga ini dari segi materi, karena dengan bekerja bisa setidaknya ada jalan rezeki (uang) dari Allah.

So secara singkat, kenapa ini menjadi masalah untuk aku adalah sebagai berikut.

Dari masalah dan dari kenapa ini menjadi masalah untuk saya, saya mencatatnya dalam 2 nomer...idealnya goal yang muncul juga dua ya... Tapi, 2 item itu sengaja saya petakan menjadi 2 semoga menjadi pemicu saya untuk melakukan solusi... Dan kenapa goalnya cuma satu.... Jawabannya adalah..

Karena hal ini belum didiskusikan kepada yang bersangkutan. Jadi ada kemungkinan ditolak nih solusinya.. ya tidak mengapa namanya juga tawaran ya 😁😁 jadi feel free saja untuk saya mah...

But untuk case no. 1 ini, saya bisa mandiri secara finansial insyaallah akan saya perjuangkan di program bunda salihah ini. Jika dicatat dalam template Jadinya seperti ini. 😁


Dan berikut adalah Problem Statement yang akan saya bawa ketika saya memasuki tahapan team work 😁😁 bismillahirrahmanirrahim...

Sekarang analisa akar masalahnya...


Tidak terlalu banyaklah ya menjelaskan tentang akar masalah ini... Bingung juga mau nulis apaan lagi... Tapi intinya jika saya mandiri finansial, saya bisa mengeluarkan zakat penghasilan, dan bisa membeli apapun yang saya suka tentunya dengan management yang sesuai.😁😁

Alhamdulillah jurnal materi kesatu ini sudah selesai... mudah-mudahan tercapai dan Allah mampukan untuk melaluinya.


#identifikasimasal

#ibupembaharu

#bundasaliha

#darirumahuntukduni

#hexagoncity

#institutibuprofesiona

#semestaberkaryauntukindonesia



0 comments: