Webzet Course Team adalah anak "perusahaan" dari Webzet Studio yang Foundernya Suami dan temannya suami sebut saja Pak "A...

Webzet Course Team adalah anak "perusahaan" dari Webzet Studio yang Foundernya Suami dan temannya suami sebut saja Pak "A", Pak A ini memiliki gagasan untuk membuka sebuah kursus offline yang berfokus pada bidang IT khususnya Web Developer. karena apa? tak lain tak bukan karena mereka adalah seorang web developer profesional yang pengalamannya sudah menginjang 8 tahun di dunia IT ini. Menurut mereka sudah saatnya untuk menularkan ilmu dan pengalaman mereka kepada generasi muda yang mungkin ingin terjun di dunia yang sama dengan mereka. 

Dengan adanya gagasan dari Pak "A" untuk membuka kursus, suamipun curhat dan pada saat yang sama saya sedang menjalani perkuliahan Bunda Salihah akhirnya saya ikut terjun kedalam tim ini untuk ikut andil dalam membesarkan Webzet Course berdasarkan ilmu yang saya dapatkan di Bunda Salihah ini. Alhamdulillah niat saya disambut baik oleh suami dan tentunya pak A.

beberapa bulan berjalan dengan materi yang didapatkan saya dan tim (suami dan pak A) berdiskusi dan melakukan action dan pada beberapa materi yang sudah diberikan ternyata kam sudah melaluinya. Mungkin karena pengalaman suami dan pak A dalam membangun Webzet Studio kala itu. Tetapi tidak sedikit materi yang diberikan dan kami diskuisikan membuat kami ter-oh-oh karena memang kami baru tau.

Waktu berjalan dan sampai pada Risk yang sangat membuat saya kurang nyaman... yaitu batas waktu Pak A khususnya tidak terlalu lama untuk menunggu adanya peserta course yang daftar dan bergabung bersama kami di Webzet Course, beliau mengatakan jika pelatihan online free yang akan diadakan belum. mendatangkan peserta course maka beliau akan mengambil tindakan untuk break dari webzet course. Tetapi jika saya dan suami masih mau melanjutkan, silahkan beliau mengijinkan dan memberikan aset web site dan akun sosial media untuk kami gunakan.

Pada saat itu diriku sangat terpukul kakak.... saya tidak tau mau menanggapi apa, tapi untung saat itu saya hanya sebagai audience karena suami dan temannya mengobrol secara online via g.meet. Pada saat itu saya suudzon dan berfikiran negatif semrawut lah nyampe tidur pun jadi telat... Yang biasanya jam 9 udah ngantuk berat 🤣🤣.
Tetapi Masya Allah suami membesarkan hati saya dan saya mulai menerima kenapa Pak A mengatakan dan mlakukan hal seperti itu, tidak lain dan tak bukan adalah karena kesibukannya dan perannya. Beliau di perusahaannya sebagai Tech Lead, beliau juga seorang ayah dari anak yang masih bayi sehingga adaptasi membagi waktu sebagai Tech Lead, seorang anak, seorang Suami, seorang Ayah dan beliau juga memiliki projects freelance yang butuh perhatian khusus juga. dan ini pun berlaku untuk suami saya 😅😅 dia juga sama belum punya banyak waktu untuk fokus kepada tim ini karena dia juga seorang senior web developer, seorang anak, seorang Suami, seorang Ayah dari 2 anak yang masih balita, dan dia juga pegang project freelance juga.
Oleh karena itu...kenapa nanti di template yang bertanggung jawab untuk team ini adalah saya dengan presentase 75%. 

Tetapi yang paling saya syukuri adalah..  pak A dan suami bersedia jika saya ajak diskusi untuk membicarakan Webzet Course ini.

Kembali saya utarakan..  kami masih keterbatasan dalam update sosial media. Sehingga marketing kami belum melesat jauh. Marketing yang bisa saya dan suami lakukan ada dengan sharing ilmu... Selain itu sharing is caring kan 🥰

Waktu berjalan silih berganti dan hari berganti hari, pekan berganti pekan, awalnya tim kami berjumlah 4 orang, saya, suami, pak A dan Istri nya pak A, kemudian diperjalanan bertambah dengan ponakan saya... Dan teman dari pak A dan suami.. sehingga pada saat itu jumlah tim kami berenam. Seiring berjalannya waktu... Gugur satu persatu dan akhirnya tinggal kami bertiga, saya, suami dan pak A. 

Ternyata ditengah perjuangan membesakan bayi bernama Webzet Course ini mengalami sedikit guncangan yang saya khawatirkan berdampak buruk dikemudian hari. Mulai materi ke 6 pak A ingin menarik diri dari bertugas, tetapi tetap tidak mau digantikan perannya, dengan alasan beliau punya amanah yang lain selain di tim webzet course ini, dan yang kedua ingin membangun webzet lebih pada profit oriented dari pada socialpreneur.

Secara panduan, baik dalam golden rules tim mau pun perkuliahan Bunda Saliha ini tidak bisa terjadi.
Tetapi pak A merasa punya hak untuk tetap berperan karena dia sudah berkontribusi membuat nama, logo, sosial media serta Website. Dari kondisi ini, saya dan tim yang masih aktif (Pak Devi yang juga adalah suami saya),  tetap melanjutkan semangat ini dengan menggantikan logo, nama tim dan media sosial serta website yang akan kami gunakan.

Bismillahirrahmanirrahim...perkenalkan nama tim kami adalah "Coding Corner" dan logo kami adalah sebagai berikut.

Baiks... Itulah kisah tentang saya dan webzet course... intinya di Webzet Course ini saya bukan leadernya... Tetapi saya hanya bagian di dalamnya... Saya berperan aktif karena saya suka dengan tantangan ini.. menjadi EO sebuah event atau gerakan dan mungkin dibilang founder... Saya suka... Karena ini bukan kali pertama saya... Ini yang kedua...
Yang pertama.. saya menjadi salah satu bagian dari terwujudnya UKM ASC (Al-Quran Study Club) di Universitas Negeri Malang tempat saya kuliah dulu (2012-2016).

Dan berikut template yang harus diisi untuk materi ke 7 ini 😁🙏 dan sepertinya masih akan ada perubahan dalam isian template ini seiring dengan situasi, kondisi dan diskusi yang dilakukan.

Terimakasih 😁🙏







Revisi template Theory of Change hasil berdikusi saat pekan buddy review








💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

media sosial yang sekarang sudah ramai dengan postingan dan kelas daring pertama... alhamdulillah





💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙


Live perdana di FP Webzet Course



💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Program 30 menit lebih dekat bersama webzet Course